Selasa, 20 September 2011

Consumer Behavior Class (Kelas Perilaku Konsumen) Tuesday Morning Department of Family and Consumer Sciences - College of Human Ecology - Bogor Agricultural University

LECTURER : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc

Session 4

The Subject is about 'INFORMATION PROCESSING AND CONSUMER PERCEPTION'

Pagi tadi, saya seperti biasanya mengikuti mata kuliah Consumer Behavior di kelas Pak Ujang Sumarwan. Perbedaan yang hadir dan membawa semangat pagi yang baru adalah mulai pagi itu jam kuliah diganti menjadi jam 07.30 WIB. Ya, pagi-pagi saya berangkat dan mencoba datang lebih awal dari sebelumnya setelah sarapan pagi. Ruangannya seperrti biasa di RK. B1-C1 yang ada di bawah Auditorium Tayib milik IPB.

Subjek yang dibahas hari ini mengenai Pengolahan Informasi dan Persepsi Konsumen. Pak Ujang memulainya dengan memberitahukan kepada aku dan teman-teman kuliah lainnya tentang pengertian dari Mowen dan Minor tentang Proses Pengolahan Informasi. Kedua ilmuwan tersebut bilang bahwa proses pengolahan informasi "is the process through which consumers are exposed to information, become involved with it, attend to it, comprehend it, place it into memory, and retrieve it for later use."
Selanjutnya, tahap demi tahap yang menyangkut The Information Processing Models atau lima tahap pengolahan informasi dibahas secara rinci oleh Pak Ujang. Urutannya adalah: 1) Stimulus, 2) Pemaparan, 3) Perhatian, 4) Pemahaman, 5) Penerimaan, 6) Retensi, hingga 7) Memory. Beliau atas dasar pernyataan Mowen (1998) mengatakan di tahap-tahap itu mulai dari Pemaparan, Perhatian, sampai dengan Pemahaman disebut sebagai Persepsi.

Selain itu, Pak Ujang menyajikan beberapa contoh iklan di sekitar masyarakat yang memanfaatkan penonjolan iklannya sebagai faktor stimulus. Karena, hal tersebut sangat penting pengaruhnya agar dapat perhatia dari banyak konsumen. Di antaranya faktor-faktor itu adalah :
- Ukuran
- Warna
- Intensitas
- Kebauran
- Kontras
- Isolasi, dsb.

Di kelas itu, kami juga diterangkan tentang Sensasi, Ambang Absolut, Perbedaan Ambang, Figure and Ground, Grouping, Closure hingga ke macam-macam Memory.

Setelah usai perkuliahan, kami mendapatkan tugas untuk membuat tiga buah pertanyaan menyangkut Bab 4 yang baru saja dibahas.

Pertanyaan milik saya adalah :
1. Bagaimana agar suatu informasi dengan mudah konsumen masukkan ke dalam Memori Jangka Panjangnya?
2. Sebenarnya, apa saja yang diharapkan oleh produsen terhadap konsumen mengenai penyajian iklan mereka?
3. Iklan yang disalurkan melalui media yang seperti apa yang akan sangat efektif dan efisien dalam mempengaruhi perilaku konsumen agar tertarik pada sebuah produk?
 

Selasa, 13 September 2011

Consumer Behavior Class (Kelas Perilaku Konsumen) Tuesday Morning Department of Family and Consumer Sciences - College of Human Ecology - Bogor Agricultural University

Lecturer: Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc.

Session 3
'Personality and Life Style' on Tuesday Morning

Mata kuliah pembuka pagi ini, 13 September 2011, seperti pada minggu-minggu sebelumnya, yaitu Mata Kuliah Perilaku Konsumen. Ini adalah pertemuan ke-3. Pada pertemuan pagi tadi My Lecturer, Pak Ujang Sumarwan, akan membahas  materi di Bab 3. Materi itu mengenai KEPRIBADIAN. Sebuah materi kuliah yang akan menarik menurut saya saat di kosan sewaktu mempersiapkan diri dengan membaca bahannya. Dan, pagi tadi sewaktu belum dimulai kulihnya, tidak berhenti saya berharap, "Semoga perkiraan saya tidak melenceng. Materinya akan menyenangkan dan tidak membosankan."

Pak Ujang membuka materi dengan halaman pendahuluan yang memberitahukan bahwa setiap orang pasti memiliki kepribadian yang berbeda. Karakter itu akan menjadi sesuatu yang mencirikan diri mereka. Selanjutnya, dibahas beberapa pengertian kepribadian yang dikemukakan para ahli. Contohnya pengertian dari Schiffman dan Kanuk, kepribadian adalah karakteristik psikologi yang paling dalam yang ada dalam jiwa manusia  dan merefleksikan bagaimana seseorang bereaksi terhadap lingkungannya.

After that, the subject discussed about some theories that had been explained by some scientist long time ago. There were three theories of personality. First, Freud's Personality Theory. Second, Neo-Freud's Personality Theory. And the third is Trait Theory which more explained by Cattel.
Then, we went on subject about Psychographic.  Mr. Ujang told more about a relation that Psychographic has with Life Style.

Semua yang dibahas akhirnya dihubungkan dengan pengaruh-pengaruhnya yang akan mendatangi perilaku seorang konsumen. Ini penting bagi seorang produsen yakni dalam menyusun strategi pemasaran agar produknya bisa disesuaikan dengan kepribadian-kepribadian yang para konsumen miliki. Hal ini pun terkait dengan tren-tren yang sedang menjamur di kalangan masyarakat termasuk gaya hidup yang sedang digandrungi.

Pada pertemuan kali ini, Pak Ujang membuatkan kelompok diskusi. Cahra, teman sekelas dalam mata kuliah PKO, memasukan saya ke dalam kelompoknya. Ia pun bertindak atas instruksi Pak Ujang. Akhirnya, saya bersama delapan teman sekelompok disuruh mendiskusikan tentang kepribadian-kepribadian sama yang ada di antara kami, baik itu dari sisi negatif maupun dari sisi positif. Instruksi kedua, beliau menyuruh kami menyebutkan gaya hidup masyarakat Indonesia pada umumnya saat-saat ini dan mengemukakan apa aja yang menjadi tren-tren terbaiknya. Inilah hasil diskusi kelompok kami.

Karakter positif :
1.       Sabar
2.       Pemaaf
3.       Rapih
4.       Murah senyum
5.       Humoris
6.       Semangat
7.       Easy going

Karakter negative :
1.       Cepat panik
2.       Moody
3.       Cepat menangis (cengeng)
4.       Menunda-nunda pekerjaan
5.       Malas
6.       Cemburuan
7.       Pemalu

Gaya hidup masyarakatnya yaitu konsumtif dan suka sekali mengikuti gaya artis-artis saat ini. Apa saja yang baru dalam Life Style bisa menguasai keinginan para masyarakat Indonesia. Dan, tak lupa, gaya hidup buruk di kebiasaan orang Indonesia yaitu sering membuang sampah sembarangan. Kata-kata para selebriti sering diikuti dalam bahasa keseharian, pembludakan gadget seperti Blackberry untuk dimiliki, situs jaringan sosial yang tidak bisa lepas dari kehidupan nyata, sampai demam Boyband/Girlband Korea yang juga diikuti adalah tren-tren terpopuler di Indonesia yang kami pilih menjadi hasil diskusi kami.

Sekian penjelasannya tentang pengalaman hari ini...
TERIMA KASIH... ^^

Rabu, 24 Agustus 2011

Kuliah MOTIVATION AND VALUES di PKO (Consumer Behavior Class Tuesday Morning)

23rd August, 2011

Lecturer : Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc

Session 2

The Second Chance of Meeting in the Consumer Behavior Class

That day, I'd got something special from Mr. Ujang Sumarwan. That was learning of Motivation and Values. Di antara semua penyampaiannya, beliau memberitahukan kepada saya bahwa sebuah keinginan dan kebutuhan yang tinggi dapat menjadikan seseorang melakukan sesuatu yang berbeda demi ketercapaian keinginan atau kebutuhan tersebut. Lalu, diterangkan pula oleh beliau bahwa kebutuhan seseorang pada dasarnya terbagi menjadi 4 jenis, yaitu Utilitarian, Biogenic, Hedonic, dan Psychological. Keterkaitan mengenai hal itu, beliau mendorong saya dan teman-teman satu kelas agar berani memiliki impian dan cita-cita. "Itu sebagai pemacu timbulnya motivasi dalam diri kalian," katanya.
Beliau lalu melanjutkan pembahasan ke arah macam-macam Teori Kebutuhan. Pada subjek inilah yang paling saya ingat dengan cukup jelas. Apalagi, untuk bagian yang berhubungan dengan Teori Kebutuhan Maslow. Dalam teorinya, Maslow membuat bentuk piramida tingkat kebutuhan yang tersusun atas jenis-jenis tingkatannya. The levels of needs in his hierarchy from the the bottom of the pyramid are Physiological, Safety, Belonginess or Social Needs, Ego Needs, and on the top position is Self Actualization. That was very interesting. From the levels we became aware that every behavior of purchase we do always based on some motives. Misalnya alasan kita membeli sebuah sepatu untuk lebih menarik perhatian orang-orang di sekitar kita dan supaya dicap lebih baik dari yang lain, itu berarti kita mencoba memenuhi tingkat kebutuhan Maslow yang disebut dengan Ego Needs. Lalu, jika hanya atas dasar memenuhi kebutuhan primer berpakaian, itu termasuk tingkat kebutuhan Maslow yang paling dasar, yakni Physiological yang pada tingkat tersebut dasar pemenuhan kebutuhan hanya untuk kebutuhan dasar manusia. Tingkat teratas dinamakan Self Actualization. Contohnya sepatu yang kita beli dan pakai adalah yang termahal serta terbaik kualitasnya. Ini menyangkut kebutuhan kita jika sudah mencapai kesuksesan besar yang pada saat tertentu kita butuh mencirikan diri kita sebagai yang terbaik di depan orang lain.
Setelah dijelaskan, kami disuruh beliau berdiskusi dengan teman terdekat kami pada posisi duduk kami masing-masing. Saya berdiskusi dengan dua orang teman saya yang berada di sisi kiri saya. Nama mereka Anggie Pengestika dan Hayuningtyas Triwahyuni. Kami disuruh membuat sebuah slogan lalu mengaitkannya dengan Teori Kebutuhan Maslow. Slogan yang kami buat adalah "BE STYLISH WITH OUR JEANS". Ini merupakan slogan yang berhubungan dengan Teori Kebutuha Maslow tingkat kedua dari atas yang disebut Ego Needs. Kami pikir slogan ini cukup menarik. ^____^

Itulah sedikit cerita mengenai pengalaman belajar saya di kuliah pertemuan kedua Perilaku Konsumen.

TERIMA KASIH... ^^

Selasa, 16 Agustus 2011

Consumer Behavior Class (Kelas Perilaku Konsumen) Tuesday Morning Department of Family and Consumer Sciences - College of Human Ecology - Bogor Agricultural University

Lecturer: Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc.

Session 1

My First Time Joining The Consumer Behavior Class
Oleh Annisa Nurul Utami, Mayor IKK (Ilmu Keluarga dan Konsumen) - College of Human Ecology

Morning, 16th August 2011, at 8.00 a.m., Annisa Nurul Utami had stayed on her chair in the classroom (R.K. B1-C1). She is me, a new student of Departemen of Family and Consumer Sciences. Saya telah siap menghadapi hari di pagi itu. Dengan semangat yang membara, saya telah bertekad untuk menyimak dan meraih banyak ilmu dari pengajar-pengajar saya. Sehari sebelumnya, kebetulan saya telah melihat jadwal bahwa yang akan mengajarkan saya dan teman-teman saya di awal pagi itu adalah Bapak Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan, M.Sc yang sekaligus merupakan Dosen Pembimbing Akademik saya. Beliau akan mengajarkan kuliah Perilaku Konsumen. Sungguh, hal ini menambah semangat saya untuk menghadapi hari dan mengikuti jadwal mata kuliah saya untuk hari Selasa ini.
Pertama, beliau menunjukkan kepada kami semua slide-slide yang berisikan Kontrak Perkuliahan Perilaku Konsumen. Penjelasan beliau cukup detail mengenai hal ini. Kami semua pun sepakat menyetujui adanya kontrak  perkuliahan tersebut. Selanjutnya, dipresentasikan oleh beliau materi awal kuliah Perilaku Konsumen.  Beliau memberitahukan pada kami bahwa apa-apa yang akan dijelaskan hari ini diangkat dari bahasan-bahasan utama yang terdapat di ddalam buku karyanya yang berjudul Pemasaran Strategik. Beliau menjelaskan tentang banyak hal mengenai semua itu di awal bab. Penjelasannya mengenai definisi dari konsumen, perilaku konsumen, sampai pada faktor-faktor penting yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam memilih barang seperti situasi. Pembelajaran pagi itu cukup menyenangkan. Saya terbawa suasana riuh respon-respon kawan-kawan lainnya atas setiap objek menarikyang dijelaskan Pak Ujang. baru pertama kalinya saya mengalami metode perkuliahan seperti yang dilakukan Pak Ujang saat itu. Cukup menyenangkan dan tidak membawa kebosanan dalam diri saya. Saya dan kawan-kawan lainnya menjadi cukup paham akan beberapa hal terkait perilaku-perilaku dari seorang konsumen, terutama konsumen di Indonesia.

Ini semua menambah percaya diri saya untuk melangkah lebih jauh ke pengalaman baru saya memasuki dunia Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen. Awal yang baik menurut saya. Seusai mengikuti kuliah, dalam pikiran saya sampai timbul keingintahuan mengenai apa saja yang menyebabkan negara kita, Indonesia, menjadi negara yang masyarakatnya sebagian besar menjadi pribadi konsumtif? Lalu, apa yang kira-kira harus Indonesia lakukan supaya semua warga negaranya mampu berpotensi baik dalam mengelola sumber daya alamnya sendiri?

Jumat, 31 Oktober 2008

Haaaaaahhh......... Capekkk...!!!

Hwwwaaa................!!! sEbELLLLL..... kESELLL.... CaPeKKK.... di Skul tiada hentinya aku Ulangan Harian. Gyaaaa!!! RASanYa kYk pgN terIak sekecang"nyaaaa.......... Addduuuuuhhhh..... Kapan b'hentinya siiih?????????????

Jumat, 12 September 2008

Puasa di hari ini.....

Uhh.............!!!! Aku sedang terkena Infuenza........ Jadi, kalau buka puasa nggak bisa makan es-es yang segeeeeerr seperti biasanya. Oh............!!!! Tapi, aku harus bisa mencoba untuk bersabar!!!!!! YOSH!!!!!! GANBATTE!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Senin, 08 September 2008

ARTIKEL TENTANG OLAHRAGA

Artikel utama untuk bagian ini adalah: Tempat-tempat Pertandingan Olimpiade Beijing 2008
Pemerintah RRC berinvestasi dalam renovasi dan pembangunan 49 gelanggang olahraga dan stadion serta 59 pusat latihan. Karya arsitektural terbesarnya adalah Stadion Nasional Beijing, Stadion Tertutup Nasional Beijing, Pusat Akuatika Nasional Beijing, Olympic Green Convention Centre, Olympic Green dan Pusat Kebudayaan & Olahraga Wukesong Beijing. 2,1 milyar dolar A.S. (RMB 17,4 miliar) dalam penawaran-penawaran dan tender-tender korporat membiayai hampir 85 persen biaya konstruksi untuk enam tempat pertandingan utama. Investasi diperoleh dari perusahaan-perusahaan yang mencari hak-hak kepemilikan setelah Olimpiade Musim Panas 2008. Beberapa tempat pertandingan akan dimiliki dan dikuasai oleh Administrasi Umum urusan Olahraga Negara, yang akan menggunakan tempat-tempat pertandingan tersebut setelah Olimpiade sebagai fasilitas-fasilitas untuk tim-tim dan pertandingan-pertandingan olahraga nasional di masa mendatang.
Pada 8 Juli 2005, diumumkan bahwa pertandingan berkuda akan diselenggarakan di Hong Kong akibat ketidakpastian penyakit-penyakit kuda dan kesulitan-kesulitan besar dalam mendirikan kawasan bebas penyakit. Lima tempat pertandingan yang berlokasi di luar Beijing adalah di
Qingdao, Hong Kong, Tianjin, Shanghai dan Qinhuangdao.
Menurut
Times Online Inggris, lebih dari 300.000 rumah digusur dan warga-warganya direlokasikan untuk kepentingan pembangunan dalam persiapan Olimpiade 2008. Polisi Beijing menahan banyak orang yang memprotes pengusiran.
Stadion Nasional Beijing
Pusat perhatian Olimpiade Musim Panas 2008 adalah pembangunan
Stadion Nasional Beijing, yang mulai dibangun pada 24 Desember 2003. Pejabat-pejabat pemerintah menyatukan arsitek-arsitek dari seluruh dunia dalam sebuah kompetisi perancangan. Sebuah perusahaan Swiss, Herzog & de Meuron Architekten AG, berkolaborasi dengan China Architecture Design & Research Group memenangi kompetisi. Stadion nasional memiliki ciri-ciri kerangka semen seperti anyaman membentuk mangkuk stadion, yang akan mampu menampung 80.000 orang. Arsitek mulanya menggambarkan rancangan keseluruhan menyerupai sebuah sarang burung dengan sebuah bulatan menyerupai mata - sebuah lubang dengan atap yang dapat dilepas-lepas di atas stadion tetapi pada 2004, rancangan bagian atap ditinggalkan atas alasan biaya dan keamanan. Stadion Nasional Beijing menjadi lokasi Upacara Pembukaan dan Upacara Penutupan serta sebagai tempat pelaksanaan kegiatan atletik dan untuk pertandingan final sepak bola.